Membangun Komunikasi Dengan Orang Lain
Pengertian
komunikasi menurut Shanon dan Weaver (dalam Wiryanto, 2004), komunikasi adalah
bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau
tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga
dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. Pengertian lain dari komunikasi ialah menurut
Ruben dan Steward (1998:16) yaitu proses yang melibatkan individu-individu
dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan
menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. (Handayani,
2011)
Komunikasi
tentu tidak lepas dari kehidupan sosial manusia, untuk melakukan hubungan satu
sama lain perlu adanya komunikasi. Setidaknya komunikasi mengisyaratkan bahwa
komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri dan memupuk hubungan-hubungan
dengan orang lain. Membangun komunikasi yang baik akan menciptakan hasil yang
baik pula, namun dalam berkomunikasi tentu harus jelas agar pesan yang disampaikan
dapat dipahami oleh penerimanya. Seperti dibawah ini merupakan dua contoh
pengalaman saya dalam berkomunikasi dengan orang lain :
Yang
pertama kegagalan dalam komunikasi. Komunikasi saya bersama teman-teman saat
melakukan wawancara di sebuah instansi yang menaungi beberapa kelompok instansi
didalamnya, saat melakukan wawancara tentu terlebih dahulu saya dan teman-teman
menjelaskan maksud dan tujuan saya. Saya mengatakan bahwa saya ingin
mewawancarai seorang konsultan agribisnis di instansi tersebut, dengan beberapa
pertanyaan yang saat itu saya jabarkan seperti prinsip yang dipegang,
visi-misi, kegiatan dan lain sebagainya. Namun seorang yang saya wawancara
justru kurang memahami pesan yang kami sampaikan. Beliau malah menyuruh kami
untuk datang ke Dinas Pertanian agar lebih tau banyak, padahal yang kami cari
adalah seorang konsultan tersebut, bukan data-data tentang pertanian. Setelah itu
kami menjelaskan lebih rinci tujuan kami, namun hasilnya masih tetap sama. Saat
itu juga kami berpamitan dan pulang, saat akan keluar dari gerbang kantor
instansi tersebut kami melihat plakat dengan beberapa tulisan didalamnya salah
satunya ialah “jasa konsultasi agribisnis”. Karena hal tersebut kami menyadari
bahwa terdapat kesalahpahaman dan tidak tersampainya pesan komunikasi kami.
Yang
kedua, komunikasi saya saat melakukan wawancara di sebuah butik. Tentu dalam
wawancara, saya harus membangun komunikasi dengan baik dan jelas agar hubungan
yang kami jalin akan lebih nyambung. Di Jogjakarta terdapat sebuah butik yang
menawarkan gaji tinggi melebihi UMR pada saat itu, saat saya lulus SMA tentu
ada jeda beberapa bulan untuk melanjutkan lagi ke jenjang berikutnya. Untuk mengisi
kekosongan waktu tersebut saya melamar kerja di butik tersebut, tentu banyak
yang melamar agar dapat bekerja disana. Saat itu pertama kali saya melakukan
wawancara. Saya mempelajari dengan membaca postingan orang-orang di internet
mengenai pengalaman mereka saat melakukan wawancara. Tiba saatnya saya untuk
wawancara, saat itu saya berusaha untuk berpakaian serapi dan sebaik mungkin
untuk mendukung keberhasilan wawancara saya. Saya menyiapkan jawaban yang
sekiranya akan keluar sebaik mungkin dengan bahasa yang singkat dan jelas serta
mudah dipahami. Pertama saya mengetuk pintu dan mengucapkan salam, bersalaman dan
saya duduk setelah dipersilahkan untuk duduk. Saya berbicara dengan nada ringan
namun tegas dengan bahasa yang sopan untuk mengantarkan pesan saya kepada lawan
saya. Bahasa yang tidak jelas dan terbata-bata tentu sangat berpengaruh dalam
hasil dari wawancara tersebut. Karena salah satu penilaian dari wawancara saya
adalah kelancaran saya dalam berkomunikasi. Kejelasan bahasa, dan kelanyahan
dalam berbicara tentu menjadi point agar saya dapat diterima menjadi pelayan
butik tersebut. Tiga hari setelah wawancara saya menerima kabar bahwa saya
diterima untuk dapat bekerja di butik tersebut.
Berdasarkan
pengalaman saya tersebut dapat disimpulkan bahwa membangun komunikasi yang baik
sangatlah penting. Komunikasi menjadi modal untuk mencapai keberhasilan
seseorang dalam sebuah hubungan. ^.^
Sumber :
Handayani,
Tutut.2011.Membangun Komunikasi Efektif untuk Meningkatkan Kualitas Dalam
Proses Belajar Mengajar.
0 komentar: