Membangun Komunikasi Dengan Orang Lain

07.40 Unknown 0 Comments




Pengertian komunikasi menurut Shanon dan Weaver (dalam Wiryanto, 2004), komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.  Pengertian lain dari komunikasi ialah menurut Ruben dan Steward (1998:16) yaitu proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. (Handayani, 2011)
Komunikasi tentu tidak lepas dari kehidupan sosial manusia, untuk melakukan hubungan satu sama lain perlu adanya komunikasi. Setidaknya komunikasi mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri dan memupuk hubungan-hubungan dengan orang lain. Membangun komunikasi yang baik akan menciptakan hasil yang baik pula, namun dalam berkomunikasi tentu harus jelas agar pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh penerimanya. Seperti dibawah ini merupakan dua contoh pengalaman saya dalam berkomunikasi dengan orang lain :
Yang pertama kegagalan dalam komunikasi. Komunikasi saya bersama teman-teman saat melakukan wawancara di sebuah instansi yang menaungi beberapa kelompok instansi didalamnya, saat melakukan wawancara tentu terlebih dahulu saya dan teman-teman menjelaskan maksud dan tujuan saya. Saya mengatakan bahwa saya ingin mewawancarai seorang konsultan agribisnis di instansi tersebut, dengan beberapa pertanyaan yang saat itu saya jabarkan seperti prinsip yang dipegang, visi-misi, kegiatan dan lain sebagainya. Namun seorang yang saya wawancara justru kurang memahami pesan yang kami sampaikan. Beliau malah menyuruh kami untuk datang ke Dinas Pertanian agar lebih tau banyak, padahal yang kami cari adalah seorang konsultan tersebut, bukan data-data tentang pertanian. Setelah itu kami menjelaskan lebih rinci tujuan kami, namun hasilnya masih tetap sama. Saat itu juga kami berpamitan dan pulang, saat akan keluar dari gerbang kantor instansi tersebut kami melihat plakat dengan beberapa tulisan didalamnya salah satunya ialah “jasa konsultasi agribisnis”. Karena hal tersebut kami menyadari bahwa terdapat kesalahpahaman dan tidak tersampainya pesan komunikasi kami.
Yang kedua, komunikasi saya saat melakukan wawancara di sebuah butik. Tentu dalam wawancara, saya harus membangun komunikasi dengan baik dan jelas agar hubungan yang kami jalin akan lebih nyambung. Di Jogjakarta terdapat sebuah butik yang menawarkan gaji tinggi melebihi UMR pada saat itu, saat saya lulus SMA tentu ada jeda beberapa bulan untuk melanjutkan lagi ke jenjang berikutnya. Untuk mengisi kekosongan waktu tersebut saya melamar kerja di butik tersebut, tentu banyak yang melamar agar dapat bekerja disana. Saat itu pertama kali saya melakukan wawancara. Saya mempelajari dengan membaca postingan orang-orang di internet mengenai pengalaman mereka saat melakukan wawancara. Tiba saatnya saya untuk wawancara, saat itu saya berusaha untuk berpakaian serapi dan sebaik mungkin untuk mendukung keberhasilan wawancara saya. Saya menyiapkan jawaban yang sekiranya akan keluar sebaik mungkin dengan bahasa yang singkat dan jelas serta mudah dipahami. Pertama saya mengetuk pintu dan mengucapkan salam, bersalaman dan saya duduk setelah dipersilahkan untuk duduk. Saya berbicara dengan nada ringan namun tegas dengan bahasa yang sopan untuk mengantarkan pesan saya kepada lawan saya. Bahasa yang tidak jelas dan terbata-bata tentu sangat berpengaruh dalam hasil dari wawancara tersebut. Karena salah satu penilaian dari wawancara saya adalah kelancaran saya dalam berkomunikasi. Kejelasan bahasa, dan kelanyahan dalam berbicara tentu menjadi point agar saya dapat diterima menjadi pelayan butik tersebut. Tiga hari setelah wawancara saya menerima kabar bahwa saya diterima untuk dapat bekerja di butik tersebut.
Berdasarkan pengalaman saya tersebut dapat disimpulkan bahwa membangun komunikasi yang baik sangatlah penting. Komunikasi menjadi modal untuk mencapai keberhasilan seseorang dalam sebuah hubungan. ^.^


Sumber :
Handayani, Tutut.2011.Membangun Komunikasi Efektif untuk Meningkatkan Kualitas Dalam Proses Belajar Mengajar.

You Might Also Like

0 komentar: